Senin, 06 Februari 2012

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan Islam menjadi terasing.


Ada 2 faktor yang bisa dianggap sebagai penyebab Islam menjadi terasing. pertama dari faktor internal, kedua dari faktor eksternal.
Apa saja faktor internal yang menyebabkan Islam terasingkan?

1. Kaum Muslimin yang malas belajar.
Ini akan menyebabkan kaum Muslimin tidak mengenal dan memahami serta mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar.
Ya, bagaimana mau mengamalkan ajaran Islam, sedangkan dirinya saja tidak paham dengan ajaran Islam.

2. Tidak terjalin ukhuwah dengan benar antar kaum Muslimin.
Meski kelihatan bersama, tetapi kaum Muslimin tidak bersatu. Mereka berjalan sendiri-sendiri. Mereka yang aktif berdakwah seringkali diacuhkan dan tak dihiraukan, mereka yang aktif berbuat dosa juga tidak mau diingatkan. Dan, yang lebih parah lagi adalah sesama aktivis dakwah kadangkala tidak akur. Padahal bersaudara dalam Islam itu adalah sebuah kenikmatan dari ALLAH SWT. Jika kita bersama dan bersatu, insyaAllah kita akan terlihat sebagai kekuatan yang besar. Sebagaimana firman ALLAH;
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) ALLAH, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat ALLAH kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka ALLAH mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat ALLAH orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu ALLAH menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
{QS. Ali Imran:103}

3. Sedikit atau bahkan hilangnya aktivitas dakwah. Ini akan menjadi faktor pelemah kekuatan Islam karena Islam tidak tersebar dan tidak diketahui banyak oleh kaum Muslimin (dan juga non Muslim).

4. Berhentinya proses ijtihad. Ini menjadi bencana bagi kaum Muslimin karena banyak masalah baru tidak bisa terpecahkan dengan benar dan baik.


Adapun faktor eksternal penyebab Islam menjadi terasing adalah upaya golongan-golongan yang membenci Islam untuk menghancurkan Islam melalui perang pemikiran dan budaya (ghazwul fikri dan ghazwuts tsaqafiy). Sehingga kaum Muslimin yang mudah terpengaruh menjadi gamang dalam hidup bahkan merasa minder menyandang predikat Muslim. Mereka takut terasing dan akhirnya larut bersama kehidupan yang rusak: jadi hedonis dan permisif.

Itu sebabnya, mari kita bekerjasama untuk segera bangkit dari kondisi ini. Harus segera sadar, tahu, dan mau mengamalkan serta memperjuangkan Islam. Tentunya agar Islam tidak asing dan kaum Muslimin tidak merasa terasingkan. Kobarkan semangat dan tetap istiqomah bersama Islam.