Rabu, 04 Mei 2011

Rasulullah SAW dan pengemis Yahudi buta.

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, berdiam disana seorang pengemis Yahudi buta.
Hari demi hari apabila ada yang mendekatinya, dia selalu berkata,
"Wahai saudaraku! jangan dekati Muhammad..dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir..apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya!"

Setiap pagi, Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah katapun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis Yahudi buta itu walaupun pengemis itu selalu berpesan kepada orang-orang di pasar agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau (Rasulullah SAW) wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.


Suatu hari, Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya, Aisyah r.ha.
Beliau bertanya kepada anaknya,
"anakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?"
Aisyah r.ha pun menjawab pertanyaan ayahnya itu, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja".
"Apakah itu?" tanya Abubakar r.a,
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana" kata Aisyah r.ha.


Keesokan harinya Abubakar r.a pergi ke pasar dengan membawakan makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan kepadanya. Ketika Abubakar r.a mulai menyuapinya, pengemis Yahudi buta itu tiba-tiba marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?!", Abubakar r.a menjawab,"aku orang yang biasa".
"bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" jawab si pengemis Yahudi buta itu. "apabila ia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang, dan tidak susah mulut ini mengunyah..Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya, setelah itu ia berikan padaku dengan tangannya sendiri" pengemis itu melanjutkan perkataannya.


Abubakar r.a tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,"aku memang bukan orang yang biasa datang padamu..aku adalah salah seorang dari sahabatnya..orang yang mulia itu telah tiada..Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".
Setelah pengemis itu mendengar penuturan dari Abubakar r.a, maka pengemis itu pun menangis dan kemudian berkata,
"benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, namun ia tidak pernah memarahiku sedikitpun..ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, sungguh ia begitu mulia".

Akhirnya pengemis Yahudi buta itupun bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.


..Wallahu Alam Bishawab...

Nb: mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dari suri tauladan Rasulullah SAW kepada umat manusia...insyaAllah