Rabu, 27 April 2011

Perang Badar Kubra (bagian 1)

Perang Badar Kubra merupakan perang pertama yang dilalui oleh umat Islam di Madinah dan mendapat kemenangan atas kaum Kafir Quraisy. perang ini terjadi di Kota Badar, 80 mil baratdaya Madinah, pada pagi hari tanggal 17 Maret 624 Masehi/17 Ramadhan 2 Hijriyah.





Peristiwa pertempuran yang meletus antar kaum Muslimin dan orang-orang musyrik ini dipicu oleh beberapa sebab, diantaranya;


1. Pengusiran Kaum Muslimin dari kota Makkah.

Genderang perang terhadap kaum Muslimin sebenarnya sudah ditabuh sejak Rasulullah SAW menyampaikan risalah dakwah. Mereka telah melakukan penyiksaan terhadap kaum Muslimin dan merampas harta benda para sahabat Nabi di kota Makkah. Perlakuan mereka terhadap orang-orang Muhajirin tidak lagi mengenal prikemanusiaan. Mereka rampas rumah dan kekayaan kaum Muhajirin.
Orang Islam pun melarikan diri dan menukarnya dengan keridhoan ALLAH SWT.


2. Penindasan terhadap umat Islam hingga kota Madinah.

Apa yang dilakukan orang-orang Quraisy terhadap umat Islam ternyata tidak hanya ketika mereka berada di kota Makkah. Di bawah pimpinan Kurz bin Habbab Al-Fihri, mereka memprovokasi kaum musyrikin lainnya untuk menyerang, menteror, dan menguasai harta benda milik kaum Muslimin yang ada di kota Madinah.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila orang-orang musyrik menerima balasan atas semua permusuhan dan penindasan mereka terhadap umat Islam selama ini. Mereka begitu sadar, bahwa banyak kepentingan dan hasil perdagangan mereka yang akan berpindah ke tangan orang-orang Islam di sana. Selain bahwa kini Islam telah memiliki pasukan dan wilayah yang mampu memberikan perlawanan atas kewenang-wenangan. Menegakkan kebenaran dan menumbangkan kebatilan meskipun orang-orang yang berhati durjana tidak menyukainya.


3. Memberi pelajaran kepada Kafir Quraisy.

Oleh karena itu, begitu Rasulullah SAW mendengar bahwa kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb dan 'Amr bin Al-'Ash bersama 40 orang bergerak dari Syam membawa harta orang-orang Quraisy yang keseluruhannya mencapai 1000 ekor unta, maka Beliau pun segera mengajak kaum Muslimin untuk mendatanginya. Rasulullah SAW mengatakan "ini adalah perdagangan Quraisy. Maka keluarlah kalian, semoga ALLAH SWT akan memberikannya kepada kalian.". mendengar seruan ini, sebagian kaum Muslimin menyambutnya, sementara yang lainnya merasa sedikit berat dengannya. Mereka menganggap bahwa ketika itu Rasulullah SAW tidak bermaksud mengumandangkan sebuah peperangan, karena Beliau mengatakan "barangsiapa yang saat ini memiliki tunggangan, maka hendaklah ia ikut bersama kami.". Beliau tidak menunggu sahabat yang tunggangannya tidak ada pada saat itu.





Pada peperangan ini diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa terus memperbanyak doa, dengan penuh ketundukan dan khusyu'.
Sehingga Abu Bakar iba melihat Beliau seraya berkata "Ya Rasulullah, demi diriku yang berada di tanganNya, bergembiralah! Sesungguhnya ALLAH SWT pasti akan memenuhi janjiNya kepadamu.".
Salah satu dari doa Beliau: "Ya ALLAH, inilah orang-orang Quraisy yang datang dengan kecongkakan kesombongannya untuk mendustakan RasulMu. Ya ALLAH, tunaikanlah kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya ALLAH, kalahkan mereka esok Hari.."