Berpikir picik tentang sosok wanita bukanlah produk ISLAM. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam ISLAM, dalam ISLAM wanita mendapatkan posisi yang sama dengan pria. Sebab adanya peminggiran (marginalisasi) terhadap hak-hak wanita itu berawal dari sebuah persepsi yang 'salah kaprah' mengenai wanita.
Pemikiran bias gender merupakan produk dari bangsa dan agama lain. Bangsa Yunani misalnya, melihat sosok wanita tak ubahnya seperti benda, bagi bangsa Yunani wanita layaknya "barang dagangan" yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja yang menginginkannya, wanita tak memiliki hak apapun seperti hak mengelola hartanya sendiri, hak waris dan hak untuk bersuara.
Aristoteles, Filosof Yunani terkenal masa itu hingga kini, pernah mengatakan bahwa wanita tidak berhak mengecap pendidikan, bahkan tidak layak menerimanya, kecuali cara-cara mengatur dan mengurus rumah tangga saja. Begitu juga Bangsa Romawi dalam memandang wanita, Bangsa ini menilai wanita sebagai sosok tak bernyawa, menganggap wanita seperti boneka, dapat di obrak-abrik dan perjual belikan. Menurut bangsa ini, seorang laki-laki boleh menyiksa wanita sekehendak hati.
Bagi orang-orang Cina masa lalu, wanita tak ubahnya seperti air bah yang dapat menenggelamkan ke dalam kerusakan dan kehancuran. Menurut mereka, seorang istri bila telah menjadi janda, ia akan menjadi warisan keluarga mendiang suaminya dan mereka berhak berlaku apa saja termasuk menjualnya.
Hal serupa di alami oleh kaum wanita di beberapa negara bagian Perancis. pada 586 M, mereka pernah menyelenggarakan suatu pertemuan untuk membahas wanita. Setelah panjang lebar berdebat, mereka berkesimpulan bahwa wanita hanyalah manusia yang diciptakan untuk melayani pria semata, tidak lebih.
Dari beberapa persepsi tentang wanita di atas nampak dalam konsepsi agama-agama dan bangsa non-ISLAM memandang rendah wanita, tidak ada pilihan hidup bagi seorang wanita. Segala bentuk bias pemikiran dan tendensius di atas sangat ditentang oleh ISLAM. Melalui kitab suci Al-Qur'an, ALLAH SWT menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, semua manusia punya potensi yang sama di depan ALLAH SWT, kecuali iman dan takwa masing-masing manusia itu sendiri.
ALLAH SWT berfirman:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. Thaha [20] ; 134).
Ada beberapa hal yang perlu kita pikirkan dari ayat, salah satunya tentang konsep konektisitas (hubungan) antara manusia dan perbuatan. Pada dasarnya manusia itu sama.
Kita berani berasumsi bahwa wanita jenius itu lebih utama dibandingkan pria berotak jongkok,tanpa ragu lagi kita juga akan menegaskan bahwa wanita yg berprestasi itu lebih baik dibandingkan dengan pria yg biasa biasa saja. Pada titik ini jelas terlihat bahwa derajat pria itu bisa lebih rendah dibandingkan dengan wanita.
dengan kata lain seorang muslim tak pantas menganggap remeh seorang muslimah sebab dalam ISLAM tak pernah diajarkan hal yg demikian.
Berikanlah kesempatan kepada wanita untuk menunjukkan prestasi dan jati dirinya.