Jimat. Sepertinya benda inilah yang menjadi kebiasaan kebanyakan penduduk Indonesia. Betapa tidak? Sebab, banyak orang-orang di sekitar kita lebih percaya pada sebongkah batu sebagai penyelesai problema kehidupan, lebih dari itu, terkadang kepingan batu itu belum cukup mewakili sebagai jimat yang ampuh, maka dicarilah jimat dalam bentuk dan rupa yang lain misalnya, keris, gulungan kertas, kulit binatang dan kain yang dirajah sedemikian rupa dan diberi mantra. Berbagai syarat dan tata cara penggunaannya pun dikerjakan agar jimat menjadi ampuh, ada yang cukup mengalungkannya di leher, diikat di pinggang, dilingkarkan di jari, meletakkan di depan pintu rumah, menempelkan di kendaraan ataupun sekedar disimpan dalam lipatan pakaian.
Orang-orang yang berjimat ria ini sangat mempercayai bahwa segala bentuk jimat itu bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka berharap dengan jimat dapat memperlancar usaha, menyembuhkan penyakit, terhindar dari musibah, memikat lawan jenis, dan banyak lagi motif-motif (tujuan) lainnya. Dengan jimat ini mereka yakin semua kesulitan hidup itu lebih mudah teratasi apalagi di zaman serba sulit seperti sekarang ini. Padahal sesungguhnya, banyak orang yang menggunakan jimat akhirnya harus menanggung beban bencana yang tak terduga baik ketika masih hidup maupun menjelang kematiannya.
Kenapa jimat-jimat ini begitu dipercaya mampu memberi solusi instan atas permasalahan hidup? Tidak sulit menjawabnya, sebab pada umumnya berbagai bentuk jimat tersebut telah diisi dan ditempeli kekuatan gaib, yakni melalu jin atau setan yang menyesatkan. Makhluk gaib inilah yang telah sengaja menggoda manusia dengan meluluskan hasrat serta keinginan melalui perantara jimat tersebut. Jin atau setan tersebut telah berhasil menaklukan dan memperdaya manusia yang menggunakan jimat untuk tidak meminta dan memohon pertolongan serta menyembah kepada ALLAH SWT. Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia telah berbuat syirik."
(HR. Imam Ahmad dalam kitab Musnad)
Pada titik inilah jimat membuat manusia yang menggunakannya terjatuh dalam jurang kemusyrikan. Terbukti, jimat merupakan perantara persekutuan terselubung antara jin atau setan dengan manusia untuk menentang kekuasaan ALLAH SWT.
ALLAH SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari {syirik} itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar."
(Q.S An-Nisa:48)
..Naudzubillah min dzalik..