Jangan pernah berfikir kalau para penghuni neraka itu hanya orang2 yg berbuat salah kepada sesama saja. Kepada alam semesta pun ada perhitungannya. Para penghancur, pembakar, perusak alam sebagai tempat tinggal kita saat hidup di dunia fana ini pun dijanjikan ALLAH, ada tempat untuk mereka di hari kiamat nanti. Malah jumlah mereka tidak bisa dibilang sedikit.
Para provokator, penguasa lalim, pencipta perang dan penghancur kedamaian boleh merasa bangga di kehidupan sementara ini kalau mereka menang. Mungkin dengan satu jentikan jari saja mereka mampu menghancur luluh lantakkan suatu kaum dengan bom nuklir. Padahal mereka bukan orang yg akan selamanya berada di panggung kekuasaannya. Setiap masa ada batas akhirnya. Tidak selamanya kekuasaan seseorang terus bersamanya.
Dalam Kitab Suci Al-Qur'an ALLAH SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan."
[QS.Yunus:81]
Bukan hanya penguasa, tapi orang-orang yang senantiasa berbuat kerusakan tanpa memikirkan akibat yang akan mereka alami, semua dijanjikan masa waktunya. Sepanjang apa kekuasaan dan kehebatan pemimpin yang memiliki kemampuan merusak? Selama apa orang hebat bisa berkuasa di masyarakat? Semua ada akhirnya, tiada yang abadi. Tiada kekuasaan yang kekal abadi selain kekuasaan milik ALLAH SWT.
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
[QS.Al-Araf:56]
Jabatan yang tinggi membuat mereka lupa dan membuat mereka lalai, dengan kepandaian pemikirannya, justru mereka (para pembuat kerusakan) mencari cara bagaimana agar dunia segan kepadanya, bagaimana agar semua orang hormat kepadanya dengan memperlihatkan kejayaannya dan kekuatan posisi yang dimilikinya. Penghancuran massal, pengerahan massa, dan kebijakan-kebijakan yang berakibat kerusakan besar pada tatanan kehidupan seolah-olah menjadi mainan bagi mereka. Sementara seruan firman ALLAH SWT untuk mereka (para pembuat kerusakan) tidak dihiraukannya.
ALLAH berfirman:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan."
[QS.Al-Araf:85-56]
Seharusnya para pembuat kerusakan ingat, tidak selamanya ALLAH SWT memberikan kekuasaan di tangan mereka, namun mereka mengabaikannya. Ada balasan atas setiap perbuatan apa yang mereka lakukan, perusakan yang terjadi dari buah tangan mereka akan mereka petik di hari kiamat nanti.