Jumat, 03 Februari 2012

'Uquuqul walidain (durhaka kepada orang tua)


'Uquuqul walidain atau durhaka kepada orang tua adalah dosa besar,
meski sebesar apa pun ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim, itu semua tidak akan mendatangkan manfaat baginya jika masih diiringi perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.
Sebab, ALLAH SWT menggantung semua ibadah itu sampai kedua orang tuanya ridha.

Diriwayatkan dari Abu Bakrah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda;
"Setiap dosa akan ALLAH tangguhkan (hukumannya) sesuai dengan kehendak-Nya, kecuali (dosa karena) durhaka kepada kedua orang tua. Sesungguhnya ALLAH SWT akan menyegerakan hukuman perbuatan itu kepada pelakunya di dunia ini sebelum ia meninggal".

Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang memaparkan kepada Rasulullah saw. tentang perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukannya, maka Rasulullah saw. pun memberikan jawaban yang sempurna yang dikaitkan dengan satu syarat, yaitu jika orang itu tidak durhaka kepada kedua orang tuanya.

Diriwayatkan dari 'Amr bin Murah Al-Juhani ra. bahwa dia berkata;
"Seorang lelaki pernah mendatangi Nabi Muhammad saw. kemudian berkata, 'Wahai Rasulullah, aku telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) kecuali ALLAH dan bahwa engkau adalah utusan ALLAH. Aku (juga) telah melaksanakan shalat (lima waktu), menunaikan zakat dari hartaku, dan berpuasa pada bulan ramadhan.' Nabi menjawab, 'Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan (seperti) ini, maka dia akan bersama para Nabi, Shiddiqiin, dan Syuhada pada hari Kiamat nanti seperti ini -beliau memberi isyarat dengan dua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah)- sepanjang dia tidak durhaka kepada kedua orang tuanya'."



Bentuk bentuk perbuatan durhaka kepada kedua orang tua antara lain yaitu:

1. Tidak memberikan nafkah kepada orang tua bila mereka membutuhkan.

2. Tidak melayani mereka dan berpaling darinya, lebih durhaka lagi bila menyuruh orang tua melayani dirinya.

3. Mengumpat kedua orang tua di depan orang banyak dan menceritakan kekurangan mereka.

4. Mencaci dan melaknat kedua orang tua.

5. Menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau kesal karena suatu hal.

6. Membuat kedua orang tua bersedih karena perbuatan sang anak.

7. Malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena keadaan orang tuanya miskin, cacat, berpenampilan kampungan, tidak berilmu, dan lain-lain.

8. Enggan berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya.

9. Duduk mendahului orang tuanya dan berbicara tanpa meminta izin saat berada dalam suatu pertemuan dimana orang tuanya hadir pula dalam pertemuan itu, hal ini adalah sikap sombong dan takabur yang dapat membuat orang tua tersinggung dan marah.