Jumat, 20 Mei 2011

Osama bin Laden (reaksi beragam atas kematian Osama).

Osama bin Laden sang pemimpin Al Qaeda yang juga merupakan pendiri jaringan tersebut, dikabarkan telah tewas di tangan pasukan elite angkatan laut Amerika Serikat dalam operasi militer khusus pada hari minggu tanggal 01 Mei 2011 lalu di kediamannya di Abbotabad, kota yang berjarak kurang lebih 100 km dari ibukota Pakistan, Islamabad.
Kabar menggemparkan ini menjadi headline berita di berbagai media massa dunia di awal bulan Mei ini.



Sekutu Amerika serikat yaitu inggris dan israel angkat bicara tentang kematian Osama bin Laden.
Kedua negara itu beranggapan bahwa kematian Osama dalam peristiwa itu adalah kemenangan besar.

"Ini adalah kemenangan gemilang bagi keadilan, kebebasan dan nilai-nilai bersama bagi semua negara demokratis, yang berjuang bahu membahu dalam penentuan melawan terorisme" kata perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Reuters, Senin 2 Mei 2011.

Perdana menteri inggris David Cameron menyatakan, kematian Osama akan memberikan kelegaan besar bagi banyak orang di dunia.
"Ini keberhasilan besar, karena dia (Osama) telah ditemukan dan tak akan lagi bisa melakukan kampanye teror global" ujar Cameron dalam statemennya pada Reuters, senin 2 mei 2011.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga mengucapkan selamat pada Presiden AS Barack Obama atas kematian Osama. Sarkozy memuji kegigihan AS dalam memburu Osama selama ini.

Otoritas Palestina juga menyambut kematian Osama sebagai suatu hal baik bagi tujuan perdamaian.
"Menyingkirkan Osama bin Laden baik untuk tujuan perdamaian di seluruh dunia, namun yang terpenting adalah mengalahkan ceramah-ceramah dan metode-metode keras yang diciptakan dan didorong oleh Osama bin Laden dan yang lainnya di dunia" kata juru bicara otoritas Palestina Ghassan Khatib.

Sementara dari jepang, Menteri luar negeri Takeaki Matsumoto memuji keberhasilan AS dan menyebutnya "kemajuan berarti dalam usaha kontraterorisme".

Di Stockholm Swedia,
Menteri luar negeri Carl Bildt optimis bahwa kematian Osama akan membuat dunia semakin damai dan pantas untuk dihuni, "Dunia tanpa Osama bin Laden adalah dunia yang lebih baik. kebenciannya adalah ancaman bagi kita semua" ucapnya yakin.

Begitu pula Menteri luar negeri italia Franco Frattini yang menyebut kematian Osama sebagai kemenangan dunia. "Ini adalah kemenangan kebaikan atas kejahatan, keadilan atas kekejian. ini adalah kemenangan besar AS dan komunitas internasional atas Al Qaeda dan terorisme" kata Frattini seperti dikutip AFFP.


Berbeda dengan sejumlah reaksi diatas mengenai kematian Osama, mantan Perdana menteri Prancis Dominique de Villepin berharap perang terhadap terorisme tidak dicampur adukkan menjadi perang melawan Islam.

Di Nigeria, Konsultan keamanan Evawere Oyede mengatakan reaksi terhadap kematian Osama bin Laden beragam. Ia mengatakan "Sebagian orang yang melihat ini menjadi lega. Sebagian lainnya melihat Osama sebagai orang yang mencoba melawan dunia barat. Banyak orang menilai Osama sebagai pahlawan, bahwa Amerika dengan semua kemampuan intelijennya tidak bisa menangkap orang ini hampir sepuluh tahun ini".

Pemimpin Kuba, Fidel Castro mengecam cara-cara AS berkaitan dengan operasi militer di tempat tinggal Osama bin Laden hingga tewasnya pemimpin tertinggi Al Qaeda tersebut.
"Apapun tindakan yang dihubungkan dengan Osama bin Laden, pembunuhan seorang manusia tak besenjata yang di kelilingi oleh sanak keluarganya merupakan tindakan menjijikkan"
Tulis tokoh revolusi kuba berumur 84 tahun itu dalam sebuah opini yang dipublikasikan di media kuba, kamis 6 mei 2011 lalu.

Di Iran, Menteri luar negeri Ramin Mehmanparast berucap "AS dan sekutunya tidak lagi memiliki alasan untuk menyebar tentara di Timur Tengah di bawah dalih perang melawan terorisme"

Sedangkan di Berlin, Mantan Kanselir Jerman Helmut Schmidt mengecam pembunuhan pemimpin Al Qaeda oleh komando AS, dan mengatakan tindakan itu melanggar hukum internasional. Berbicara di televisi Jerman, Schmidt mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Osama bin Laden "jelas melanggar hukum internasional yang ada".