Ajaran ISLAM menganjurkan kepada para istri untuk bisa meredam gejolak emosi suaminya dengan lemah lembut dan penuh kesabaran. ALLAH SWT menjanjikan untuk para istri pahala yang melimpah ruah, sebagaimana dalam sebuah riwayat;
Dari Anas bin Malik ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidakkah kalian mau saya beritahu tentang wanita ahli surga?" kami berkata,"Tentu ya Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda,"Setiap istri yang wadud (sayang) dan walud (banyak anak). Apabila ia membuat marah suami atau menyakiti hatinya atau suami marah kepadanya, ia berkata, 'Inilah tanganku berada di tanganmu, saya sungguh tidak bisa menikmati tidur dan istirahat sehingga engkau ridha kembali.' "
[HR. At-Thabrani, shahih]
Dari keterangan diatas jelas disebutkan bahwa sesungguhnya ALLAH SWT telah menetapkan dirimu (para istri) sebagai tempat berteduh dimana suamimu akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman di sana. Cinta yang ditunjukkan istri kepada suami dengan hati yang tulus akan segera melenyapkan segala perasaan gelisah serta menyegarkan fisik yang letih setelah bergelut dengan gelombang kehidupan yang demikian keras.
Dari Muadz bin Jabal ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda; "Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada ALLAH, mengijinkan seseorang di rumah suaminya sementara suaminya membencinya. Dan janganlah ia keluar rumah, sementara suami tidak menyukainya. Janganlah taat kepada siapa pun (selain suami) di rumahnya. Janganlah menghindar dari tempat tidurnya dan janganlah menyakiti hatinya di tempat tidur. Apabila suami merasa teraniaya (sakit hatinya) datangilah dan upayakan membuat ia ridha. Apabila suami menerima, ia telah mendapatkan anugerah dan nikmat. Semoga ALLAH menerima permintaan maafnya dan memberikan pertolongan dengan hujahnya sehingga ia tidak berdosa. Namun apabila suami tidak bisa menerimanya, maka telah sampai permohonan maaf sang istri di sisi ALLAH SWT."
[HR. Al-Hakim]